Page Nav

HIDE

Breaking News:

latest

Ads Place

Celta Vigo bermain dalam pertandingan terburuk di era Giráldez

Bola.co.id - Pada suatu sore yang tenang, Celta Vigo tampaknya bermain dalam pertandingan terburuk di era Giráldez ketika mereka menghadap...


Bola.co.id
- Pada suatu sore yang tenang, Celta Vigo tampaknya bermain dalam pertandingan terburuk di era Giráldez ketika mereka menghadapi Leganés. Meski Celta Vigo menguasai bola sejak menit awal, dominasi mereka lebih banyak terlihat sebagai pengepungan tanpa hasil daripada serangan yang efektif. Mereka terus berusaha menembus pertahanan lawan dengan umpan-umpan pendek dan serangan dari tepi kotak penalti, namun semua usaha tersebut gagal menciptakan peluang yang berarti. Kiper Leganés, Dimitrovic, relatif mudah menangkis segala ancaman yang datang.

Strategi Leganés tampak jelas memanfaatkan situasi dengan bertahan di belakang dan menunggu kesalahan Celta Vigo. Kesalahan fatal terjadi di babak kedua, ketika Marcos Alonso kehilangan bola. Kesalahan ini langsung dimanfaatkan oleh Leganés yang berhasil memenangkan penalti dan mencetak gol pembuka. Tak lama setelah itu, kesalahan serupa dari Manquillo kembali dimanfaatkan oleh tuan rumah, menggandakan keunggulan mereka dan sekaligus mengakhiri harapan apa pun bagi Celta untuk kembali ke dalam pertandingan.

Pertandingan ini mungkin diingat sebagai salah satu momen yang paling mengecewakan bagi penggemar Celta Vigo. Meskipun memiliki bola lebih banyak dan berusaha keras, mereka justru terlihat tidak berdaya di hadapan taktik yang disiapkan oleh Borja Jiménez, pelatih Leganés, yang berhasil membaca dan mengantisipasi setiap strategi yang dilakukan oleh Claudio Giráldez.

Kekalahan 3-0 ini menjadi kekalahan terberat bagi Giráldez, yang sejajar dengan kekalahan yang sama dia alami di Mendizorroza musim lalu. Namun, perbandingan dengan pertandingan sebelumnya terasa tidak adil, karena dalam pertandingan tersebut, Celta benar-benar kalah dalam segala hal mulai dari menit pertama. Kali ini, mereka setidaknya mencoba bermain dan mendominasi, walaupun akhirnya sia-sia.

Situasi terbaik yang bisa diambil dari kekalahan ini adalah pelajaran yang bisa dipelajari. Seperti yang sering terjadi di sepak bola, setiap tim besar sekalipun akan mengalami hari-hari di mana segala sesuatunya tidak berjalan sesuai rencana. Hal ini juga pernah terjadi pada era Celta dibawah Eduardo Berizzo maupun pada masa terbaik di bawah Coudet. Kunci dari kekalahan ini adalah bagaimana tim bangkit dan belajar dari kesalahan, bukan terpuruk dalam kekecewaan.

Untungnya, tidak ada waktu untuk larut dalam kesedihan, karena hanya tiga hari setelah kekalahan ini, Copa del Rey akan dimulai, memberikan kesempatan bagi Celta untuk membalikkan keadaan dan menemukan kembali bentuk terbaik mereka. Dan, tidak lama kemudian, sepak bola akan kembali ke Balaídos, di mana umumnya Celta merasa lebih nyaman dan mampu menampilkan permainan terbaik mereka.

Momen seperti ini, meskipun menyakitkan, adalah bagian dari perjalanan panjang dalam sebuah musim sepak bola. Ini adalah tes karakter dan kekuatan mental bagi pemain dan staf pelatih, dan seringkali, momen-momen inilah yang mendefinisikan musim—bukan kemenangan yang mudah, melainkan bagaimana tim menanggapi kekalahan dan tantangan.



ليست هناك تعليقات

Latest Articles